Kebanyakan orang menganggap bahwa orang kaya akan lebih bisa menikmati hidup dibanding dengan orang miskin yang tidak punya harta. Bahkan ada yang berfikir bahwa untuk bisa menikmati hidup orang harus kaya, rumahnya mewah, mobilnya mewah, bajunya bagus2, uangnya melimpah dsb. Dia bisa makan di restoran mewah mana saja yang dia mau, mau beli apa saja mampu, setiap hari libur bisa ke Negara mana yang dia suka. Mau beramal banyak juga mampu. Sedangkan orang miskin? Yah, gak bisa ngapa-ngapain karena duit juga pas-pasan. Kesana kemari naik angkot atau sepeda, capek dehh!
Benarkah demikian? Memang sebagian besar tidak salah. Tapi ada hal-hal yang orang tidak pernah berfikir bahwa manusia diciptakan Allah swt sebagai makhluk adaptif, orang bisa menikmati hidup dengan apa yang dia punyai. Kebahagiaan bukan hanya monopoli orang kaya dan sebaliknya penderitaan juga bisa dialami baik oleh orang melarat maupun konglomerat. Kita syukuri aja rizki yang kita punya. Kita nikmati apa adanya. Toh jadi orang kaya belum tentu bisa menikmati hartanya. Naik mobil mewah, tapi jika jalanan macet dan banyak masalah yang dipikirin juga gak kerasa nikmatnya. Makan di restoran mewah pun sudah bosan karena saking seringnya, bahkan mungkin sudah tidak bisa merasakan nikmat lagi. Apalagi kalau dia menderita berbagai penyakit , maka makanan2 lezat pun nampak mengerikan, bagaikan malaikat pencabut nyawa layaknya!
Ada juga sih orang kaya yang sehat, bisa menikmati hidup dengan hartanya, sering pergi ke manca negara dengan keluarga. Sudah haji dan umrah berkali-kali lagi!Tapi orang miskinpun bisa menikmati hidup dengan apa adanya, yang penting dia bisa mensyukuri nikmat yang dia punya saat ini. Kalau lagi lapar habis kerja kuli mungkin makanan lauk tempe dan sayur bisa terasa sangat nikmat, jalan-jalan ke kebun binatang naik angkot tidak masalah. Gak bisa ke Mekah, yah ke masjid Raya / Jami cukuplah!
Kalau dipikir, pada zaman dulu, sebelum teknologi maju seperti sekarang ini, tidak ada mobil, orang bepergian naik perahu atau bahkan gerobak sapi, tidak ada pizza, makanan masih tradisional dan sederhana, tidak ada televisi, tidak ada tempat rekreasi seperti mall dan lainnya atau studio21, toh orang bisa menikmati hidup sesuai dgn kondisi waktu itu.
Nah coba deh kita renungkan hal ini. Yakinlah Allah itu maha adil, tidak mengenal kaya dan miskin; senang dan susah bisa menimpa keduanya. Kenikmatan adalah milik orang yang bersyukur
La In Syakartum La Aziidannakum Wa Lain Kafartum Inna ‘Adzaabi La Syadiid Artinya: "Apabila kamu bersyukur (terhadap nikmat Allah) niscaya Allah akan menambah nikmat terhadapmu" jadi mari kita semua mulai belajar bersyukur.
Penjelasan adaptif
Perilaku adaptif adalah kematangan diri dan sosial seseorang dalam melakukan kegiatan umum sehari-hari sesuai dengan usia dan berkaitan dng budaya kelompoknya.(Kelly,1978; Patton,1986; Reynolds,1987). Sedangkan menurut AAMD (the American Association on Mental Deficiency, 1983), Perilaku adaptif adalah tingkat kemampuan/kefektifan seseorang dalam memenuhi standar kemandirian pribadi & tanggung jawab sosial yang diharapkan untuk usia dan budaya kelompoknya.
Menurut MEYERS, dkk (1979) perilaku adaptive adalah adaptive behavior at the very legt refers to a subject's typically exhhibited competenciens in adjustment to the culture as expected for hi/her age level, in or out of school. To be adaptive in behavior presupposes that one possesses the potential to be adaptive, but the degree and quality of actual adaptive behavior are not idential with potential.
Konsep Perilaku Adaptif
Keamampuan seseorang untk mengatasi secara efektif terhadap keadaan-keadaan yg tengah terjadi dalam masyarakat lingkungannya.Merupakan keamampuan sesorang untuk dapat melakukan: kebebasan pribadi (personal independence) dan kemampuan beradaptasi secara pribadi (personal adaption). (Nihira, 1969)
Merupakan kemampuan untuk melakukan: fungsi otonomi (funcutional autonomy); tanggung jawab sosial (social responsibility); kemampuan penyesuaian terhadap orang-perorang (interpersonal adjusment). (Lambert & Nicoll,1976)
Merupakan bentuk kemampuan seseorang yg berkaitan dengan: fungsi kemandirian (independent functioning) untuk mencapai keberhasilan melaksanakan tugas sesuai dengan usia dan harapan masyarakat sekitar. Seperti membersikan diri, menggunakan toilet, makan, berpakaian, bepergian dan sebagainya. Dan tanggung jawab pribadi (personal responsibility). Serta mampu memantau perilaku pribadinya dan dapat menerima semua resiko/tanggung jawab atas pengambilan suatu keputusan: tercermin dalam pembuatan keputusan dan pemilihan tingkah laku. Tanggung jawab sosaial (social responsibility) seperti menerima tanggung jawab sebagai anggota kelompok/masyarakat dan melaksanakan tingkah laku yang sesuai dengan harapan kelompok/masyarakat: penyesuaian sosial terhadap lingkungan, perkembangan emosional, kemandirian ekonomi, tanggungjawb sebagai warganegara. (Leland, 1978)
Ada dua hal pokok dalam perilaku adaptif, yaitu:
Personal living skills | menyangkut keterampilan menolong diri (makan, berpakaian, pergi kekamar mandi) – keterampilan sensorimotor – memelihara barang milik sendiri.
Social living skills | menyangkut keterampilan sosial (keterampilan menilai lingkungan secara tepat, berhubungan dng tata krama), menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki dalam kehidupan sehari-hari (memahami arah untuk bepergian, menggunakan uang) dan keterampilan menyesuaikan diri dengan lingkungan terdekat.
Area Spesifikasi Perilaku Adaptif
Menolong diri (self-help) dan penampilan diri(personal appearance).
Perkembangan fisik (physical development): ketrampilan motorik kasar dan halus.
Komunikasi (communication): bahasa reseptif dan ekspresif.
Keterampilan personal dan sosial (personal, social skills): keterampilan bermain, berinteraksi, partisipasi dalam kelompok,dan sebagainya.
Keberfungsuian/fungsi kognitif (cognitive functioning): pra akademik (mengenal warna, bentuk, dan sebagainya), membaca, menulis, fungsi angka, waktu, uang dan lain-lain.
Merawat Kesehatan (health care) dan kesejahteraan personal (personal welfare).
Kecakapan konsumen (consumer skills)
Keterampilan domestik (domestic skills): merawat pakaian, keterampilan memasak, membersihkan rumah, dan sebagainya.
Orientasi kemasyarakatan (community orientation): keterampilan bepergian, menggunakan telepon, dan sebagainya.
Keterampilan vokasional (vocational skills): keselamatan kerja, kebiasaan dan sikap kerja.
kunjungi link dibawah untuk mendengar lagu arti sederhana, dijamin buffer ringan
http://www.youtube.com/watch?v=TqcWIrasox0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar